Selasa, 27 November 2012

ini baru bahan bakar ekonomis (Bahan Bakar Urin)



Para ilmuan di negara kincir angin berhasil memanfaatkan urin atau air seni yang kita kenal sebagai air kencing manusia. Dengan dibiayai pemerintah Belanda hasil penelitian itu amat menjanjikan.Tidak henti-hentinya pemerintah di Indonesia menyelesaikan masalah tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Namun terdengar berita mengherankan yang datangnya dari Belanda, yaitu tentang urin atau air seni yang bisa di jadikan bahan bakar dan berpotensi menggantikan bahan bakar dari minyak bumi (BBM).
Seperti yang dilansir oleh Radio Nederland. Para peneliti yang berasal dari Universitas Teknologi Delft dan lembaga penelitian DHV. Baru-baru ini mereka berhasil mendaftarkan paten temuan tersebut di China, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Eropa. Dimana sebelumnya mereka terlebih dahulu mengembangkan teknologi pemrosesan urin.
Andreas Glesen, Manajer Inovasi DHV Research mengatakan "Kami memproses urin yang dikumpulkan secara konvensional dan kimiawi."
Menurut Radio Nederland, energi yang telah dipasok oleh bahan bakar urin setara dengan 110 ribu Megawatt di 30 ribu rumah atau seluas satu kota kecil. Menurut para periset, Jika produksi urin ditingkatkan maka daya yang dipasok bisa ditekan sampai lima kali lipat.
Langkah perjalanan merubah air seni menjadi sumber energi ini bisa dikatakan sederhana. Pada prinsip dasarnya, senyawa ammonia yang terkandung dalam urin dengan secara perlahan dipanaskan akan berubah menjadi gas amonia, setelah itu dimasukkan ke dalam generator agar membangkitkan fuel cell/sel bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
Energi listrik dapat terus diproduksi Jika pasokan urin selalu tersedia, berbeda dengan energi dari angin dan matahari yang dikonversi.
Radio Nederland juga mengumumkan, temuan bahan bakar urin (BBU) akan dibuka untuk para investor. Walaupun modal yang dikeluarkan cukup tinggi, namun diproyeksikan bahwa investasi itu akan kembali dalam kurun waktu 8-10 tahun.

Sumber: www.havoi.com

Minggu, 25 November 2012

Bakar Sabut Kelapa, Rp 13 Triliun Menguap



Angka ini diperoleh dari perhitungan jumlah produksi buah kelapa Indonesai yang mencapai 15 miliar butir per tahun, dan baru dapat diolah sekitar 480 juta butir atau 3,2 persen per tahun.
Setiap butir sabut kelapa rata-rata menghasilkan serat sabut kelapa atau dalam perdagangan internasional disebut coco fiber sebanyak 0,15 kilogram, dan serbuk sabut kelapa atau coco peat sebanyak 0,39 kilogram.
Harga penjualan coco fiber di pasar dalam negeri berkisar Rp 2.000 - Rp 2.500 per kilogram, dan coco peat berkisar Rp 1.000 - Rp 1.500 per kilogram.
Demikian diungkapkan Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan AISKI, Ady Indra Pawennari, usai melakukan pertemuan dengan beberapa importir coco fiber dan coco peat asal China, Singapura, dan Malaysia di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Sabtu (10/11/2012).
"Ini fakta yang sangat memprihatinkan. Kita kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp13 triliun per tahun dari sabut kelapa yang dibakar dan dibuang oleh masyarakt. Semua ini terjadi karena ketidakberdayaan dan kurangnya pengetahuan mereka, akan manfaat sabut kelapa. Karena itu, pemerintah harus bergerak dan AISKI siap diajak kerjasama," ujarnya.
Menurut Ady, sabut kelapa pada sebagian masyarakat pesisir Indonesia adalah sampah yang harus dimusnahkan, dibuang dan dibakar pada saat musim kemarau. Namun demikian, di tangan orang-orang kreatif, sabut kelapa yang tidak berguna tersebut dapat diolah menjadi bahan industri yang bernilai ekonomi tinggi.
"Di negara-negara maju, coco fiber banyak digunakan sebagai pengganti busa dan bahan sintetis lainnya. Misalnya, untuk bahan baku industri spring bed, matras, sofa, bantal, jok mobil, karpet dan tali. Sementara coco peat lebih banyak digunakan sebagai media tanam pengganti tanah dan pupuk organik," jelasnya.
Dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa, Indonesia sebetulnya merupakan pasar potensial untuk penjualan produk berbahan baku sabut kelapa, seperti penggunaan coco fiber pada spring bed, kasur, bantal, sofa, jok motor, dan tali. Sedangkan coco peat dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman holtikultura.
Berdasarkan catatan AISKI, Indonesia walaupun merupakan negara penghasil buah kelapa terbesar di dunia, namun belum banyak berperan dalam pangsa pasar ekspor raw material sabut kelapa untuk kebutuhan dunia. Indonesia hanya mampu memasok sabut kelapa sekitar 10 persen dari kebutuhan dunia. Sementara Srilanka dan India memasok di atas 40 persen
.
sumber: kompas.com

Jumat, 23 November 2012

Desain Rumah Goyang Rumah Kokoh Aman Gempa



Beberapa waktu lalu, Grenaldi sebelumnya ditulis bernama Reynaldi, mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan memenangkan Sayembara Desain Rumah (SDR), yang diselenggarakan oleh Tabloid Rumah bekerja sama dengan PT. Semen Gresik Tbk lewat desainnya "Rumah Goyang".
Kali ini, Kompas.com akan mempublikasikan desain karya Grenaldi, yang menggaris bawahi pemilihan material untuk meminimalkan resiko seseorang di dalam rumah tertimpa bahan bangunan saat gempa.
Menurut Editor in Chief Tabloid Rumah, Alois Wisnuhardana, desain Grenaldi ini diakui belum bisa diaplikasikan secara sempurna 100 persen. Namun, desain "Rumah Goyang" ini memiliki konsep desain dan material. "Dalam pemilihan materialnya adalah yang ringan, yang memang diyakini pemilihan material bangunan yang berat menjadi pembunuh ketika gempa itu terjadi," kata Wisnu saat ditemui Kompas.com pada pekan lalu.
Wisnu menambahkan, desain Rumah Goyang apabila dilacak ke belakang merunut pada bangunan-bangunan rumah warisan nenek moyang yang tahan gempa. "Sebagai inspirasi konsep ini selesai dan akan dibukukan. Konsep ini terbuka untuk dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut," ujarnya.
Bagaimana Desain Rumah Goyang ini mampu memukau juri, mari kita lihat:
Grenaldi mengkonsepkan tiga elemen yang dikenal dalam arsitektur yakni kaki (pondasi), badan (dinding), dan kepala (atap) ikut bergoyang saat gempa datang. "Ketika terjadi gempa, elemen-elemen ini akan ikut bergerak sehingga meminimalkan kerusakan," ujarnya.
Pada bagian kaki sebagai pondasi, konsep pondasi goyang diwujudkan dengan memadukan pondasi beton, tumpukan karet ban, dudukan plat besi, dan kolom besi. Lalu pada bagian badan sebagai dinding, konsep dinding goyang memadukan dinding kayu, besi penggantung, dan balok beton. Lalu pada bagian kepala sebagai atap, konsep atap goyang memadukan kolom beton, dudukan besi, dan kuda-kuda kayu.

Punya Niat Berwirausaha? Lakukan 4 Hal Ini


 
Tidak jarang kita sering menjumpai seseorang yang mengatakan, "Saya akan mencoba berwirausaha suatu saat nanti." Tetapi ketika ditanya di lain waktu, orang tersebut masih mengatakan "suatu saat nanti." Alhasil mayoritas dari mereka justru  tidak pernah mewujudkan niatnya tersebut.
Kebanyakan dari orang kerap dibayangi oleh kekhawatiran akan risiko ini itu. Pikiran orang bahwa usahanya akan gagal sering kali lebih besar ketimbang keinginannya untuk menjadi pengusaha. Menurut Forbes, kemampuan untuk mengambil risiko untuk berwirausaha, sangat sedikit hubungannya dengan kepribadian seseorang. Mengambil risiko untuk berwirausaha lebih besar hubungannya terhadap bagaimana kemampuan aksebilitas dan bagaimana dia mengenal pengalaman berwirausaha.
Mereka yang dapat membayangkan dirinya sedang menjalankan bisnis, dialah yang sering bisa mewujudkan niat wirausahanya. Sedangkan mereka yang selalu dibayangi kekhwatiran bahwa wirausaha adalah sebuah hal yang menakutkan, yang penuh risiko, akhirnya tidak pernah mewujudkan niatnya.
Berikut empat tips yang diharapkan bisa membantu mewujudkan niat wirausaha Anda:

Pertama, cari teman-teman baru. Salah satu cara terbaik untuk mempelajari wirausaha adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha yang kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang biasa di mana dia bekerja untuk dirinya sendiri. Mulai dengan bergaul dengan pengusaha yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Itu bisa membantu menciptakan pemikiran, "Jika mereka bisa, maka saya juga."
Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.
Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan Anda ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat LinkedIn atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu Anda bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.

Kedua, pilih sejumlah pelaku usaha sebagai panutan. Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya. Kita bisa memilih sejumlah merek ataupun perusahaan yang kita sukai.
Lalu, coba telaah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya. Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa kita baca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaan yang dijalankannya.

Ketiga, coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan. Selain berteman dengan pengusaha, penting juga untuk berhubungan dengan bisnisnya. Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar. Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang baru saja dimulai yang Anda sukai.
Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu Anda bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha Anda.

Keempat, melawan mitos berbicara bisnis. Maksudnya, sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang mumpuni untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berwirausaha.
Apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan berbisnis? Coba berlangganan sebuahmajalah bisnis dan baca sesuatu yang Anda suka. Melalui hal itu, Anda bisa melihat bagaimana seseorang mengembangkan bisnisnya ataupun bagaimana menangani suatu masalah dalam berbisnis.
Jika Anda telah mulai berteman dengan pelaku usaha, belajar banyak dengan membaca apa pun, berpikir lebih mengenai seperti apa menjadi seorang pengusaha, maka Anda akan tahu bahwa berbisnis tidak semenakutkan yang Anda pikir selama ini. Anda pun tidak perlu menunggu suatu waktu untuk menjadi wirausahawan, tapi sesegera mungkin.

sumber:  kompas.com

Kamis, 22 November 2012

Pencakar Langit Tertinggi di Dunia Rampung 5 Tahun Lagi



JEDDAH - Gedung pencakar langit (skyscraper) yang diklaim bakal jadi tertinggi di dunia, yakni Kingdom Tower di Jeddah, Arab Saudi akan rampung dalam waktu lima tahun atau sekira 63 bulan lagi dari sekarang. Hal ini disampaikan langsung oleh Bos Kingdom Holding Company (KHC) Pangeran Alwaleed bin Taal, pemilik mega proyek tersebut.

Seperti dilansir Menafn, Senin (16/4/2012), konglomerat Arab Saudi ini menyatakan, dana investasi untuk membangun Kingdom Tower senilai 8,8 miliar riyal Saudi atau sekira Rp21,5 triliun. Angka ini telah bertambah dari sebelumnya yang pernah disampaikan Pangeran Alwaleed senilai 7,3 miliar riyal Saudi atau sekira Rp17,9 triliun (Rp2.451 per riyal Saudi).

Menurutnya, untuk membangun proyek yang akan menggantikan posisi Burj Khalifa Dubai sebagai gedung teringgi di dunia, dengan ketinggian mencapai 1.000 meter ini, pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan raksasa Arab lainnya, seperti Saudi Binladin Group (SBG) yang ikut menginvestasikan dana senilai 1,5 miliar riyal Saudi atau sekira Rp36,7 miliar.


Gambar model Kingdom Tower (foto: skyscrapercity)

"Kami bermaksud menjadikan Kingdom Tower untuk menjadi mesin ekonomi sekaligus simbol baru kebanggaan ekonomi dan budaya Kerajaan Arab Saudi kepada masyarakat dunia," kata Executive Director, yang juga pengembang dan investor lokal perusahaan anak grup KHC, dan juga salah satu anggota dalam Jeddah Economic Company Talal Al-Maiman.

Dengan total area konstruksi seluas 500 ribu meter persegi (m2), Kingdom Tower nantinya akan difungsikan sebagai bangunan mixed-use, yang akan diisi oleh jaringan hotel Four Seasons, layanan apartemen dari Four Seasons, perkantoran kelas pertama, kondominium mewah dan observatorium yang lebih tinggi dari yang ada saat ini di dunia.

Meskipun pembangunan proyek ini di lain pihak juga mendapat kecaman dan ketidaksetujuan banyak pihak, namun, nyatanya lisensi untuk membangun Kingdom Tower telah diperoleh dari pemerintah Kota Jeddah pada 19 Februari lalu. KHC sebagai pemilik utama proyek ini pun tak mau ketinggalan waktu dan kesempatan untuk segera membuktikannya kepada seluruh dunia.
(rhs)
sumber: okezone.com

Rabu, 21 November 2012

Petani Jeruk

Alkisah, hiduplah seorang petani yang terkenal karena kualitas jeruknya. Pada suatu hari, tetangganya bertanya apakah petani itu bersedia membagi sedikit benih dari kebunya. Petani itu langsung setuju dan memberikan tetangganya sedikit benih. Si tetangga begitu gembiranya sampai-sampai ia pergi memberi tahu teman-temanya.

Begitu mendengar kedermawanan petani itu, salah seorang tetangga menemui pak petani untuk bertanya apakah ia juga. Bisa mendapatkan sedikit benih dari petani itu. Tanpa ragu, pak petani memberikan segenggam penuh. Segera saja kabar tersebut beredar dikota. Petani itu pun menerima permintaan benih dari hampir semua petani diwilayah itu dan ia memberikan benih-benihnya secara ikhlas.

Si anak mengamati ayahnya memberikan benih- benih jeruk mereka yang berharga. Anak itu tidak bisa memahami mengapa ayahnya berbuat begitu. Maka, pada suatu hari, ia betanya kepada ayahnya.
"ayah, kalau ayah memberikan benih-benih itu, apa ayah tidak takut tidak lama lagi semua orang akan menghasilkan jeruk yang kualitasnya persis sama dengan jeruk kita?" katanya dengan penuh kekhawatiran." jeruk kita nanti tidak unik lagi."

"nak, pahamilah sesuatu yang sangat penting dalam hidup ini. Semua yang kita lakukan mempengaruhi orang lain. Begitu pula apa yang dilakukan orang -orang lain juga mempengaruhi kita. "

"saya tidak paham, ayah" tanggap anaknya begitu bingung.
"begini, kita harus tetap mempertahnkan jeruk agar tetap bemutu, bukan? Dan, kau tahu betul bahwa angin akan meniup serbuk sari dari bunga- bunga jeruk dan membawa kemana- mana. Angin tidak pilih- pilih anakku. Sewaktu ia berhembus dibawanya sebuk sari kita, juga serbuk sari lain sepanjang perjalanan. Dan serbuk- saerbuk sari itu akan . . ."

"saya paham, ayah! Serbuk- serbuk sari itu akan melakukan penyerbukan silang, dan, cepat atau lambat, jeruk- jeruk kita juga akan terpengaruh!" ujar si anak dengan penuh semangat.

"ya. Jadi, supaya kita bisa mempertahankan jeruk bermutu tinggi, jeruk- jeruk tetangga kita juga harus bermutu baik."