Beberapa waktu lalu, Grenaldi sebelumnya ditulis bernama Reynaldi, mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan memenangkan Sayembara Desain Rumah (SDR), yang diselenggarakan oleh Tabloid Rumah bekerja sama dengan PT. Semen Gresik Tbk lewat desainnya "Rumah Goyang".
Kali ini, Kompas.com akan mempublikasikan desain karya Grenaldi, yang menggaris bawahi pemilihan material untuk meminimalkan resiko seseorang di dalam rumah tertimpa bahan bangunan saat gempa.
Menurut Editor in Chief Tabloid Rumah, Alois Wisnuhardana, desain Grenaldi ini diakui belum bisa diaplikasikan secara sempurna 100 persen. Namun, desain "Rumah Goyang" ini memiliki konsep desain dan material. "Dalam pemilihan materialnya adalah yang ringan, yang memang diyakini pemilihan material bangunan yang berat menjadi pembunuh ketika gempa itu terjadi," kata Wisnu saat ditemui Kompas.com pada pekan lalu.
Wisnu menambahkan, desain Rumah Goyang apabila dilacak ke belakang merunut pada bangunan-bangunan rumah warisan nenek moyang yang tahan gempa. "Sebagai inspirasi konsep ini selesai dan akan dibukukan. Konsep ini terbuka untuk dimodifikasi dan dikembangkan lebih lanjut," ujarnya.
Bagaimana Desain Rumah Goyang ini mampu memukau juri, mari kita lihat:
Grenaldi mengkonsepkan tiga elemen yang dikenal dalam arsitektur yakni kaki (pondasi), badan (dinding), dan kepala (atap) ikut bergoyang saat gempa datang. "Ketika terjadi gempa, elemen-elemen ini akan ikut bergerak sehingga meminimalkan kerusakan," ujarnya.
Pada bagian kaki sebagai pondasi, konsep pondasi goyang diwujudkan dengan memadukan pondasi beton, tumpukan karet ban, dudukan plat besi, dan kolom besi. Lalu pada bagian badan sebagai dinding, konsep dinding goyang memadukan dinding kayu, besi penggantung, dan balok beton. Lalu pada bagian kepala sebagai atap, konsep atap goyang memadukan kolom beton, dudukan besi, dan kuda-kuda kayu.
sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar