Rabu, 21 November 2012

Petani Jeruk

Alkisah, hiduplah seorang petani yang terkenal karena kualitas jeruknya. Pada suatu hari, tetangganya bertanya apakah petani itu bersedia membagi sedikit benih dari kebunya. Petani itu langsung setuju dan memberikan tetangganya sedikit benih. Si tetangga begitu gembiranya sampai-sampai ia pergi memberi tahu teman-temanya.

Begitu mendengar kedermawanan petani itu, salah seorang tetangga menemui pak petani untuk bertanya apakah ia juga. Bisa mendapatkan sedikit benih dari petani itu. Tanpa ragu, pak petani memberikan segenggam penuh. Segera saja kabar tersebut beredar dikota. Petani itu pun menerima permintaan benih dari hampir semua petani diwilayah itu dan ia memberikan benih-benihnya secara ikhlas.

Si anak mengamati ayahnya memberikan benih- benih jeruk mereka yang berharga. Anak itu tidak bisa memahami mengapa ayahnya berbuat begitu. Maka, pada suatu hari, ia betanya kepada ayahnya.
"ayah, kalau ayah memberikan benih-benih itu, apa ayah tidak takut tidak lama lagi semua orang akan menghasilkan jeruk yang kualitasnya persis sama dengan jeruk kita?" katanya dengan penuh kekhawatiran." jeruk kita nanti tidak unik lagi."

"nak, pahamilah sesuatu yang sangat penting dalam hidup ini. Semua yang kita lakukan mempengaruhi orang lain. Begitu pula apa yang dilakukan orang -orang lain juga mempengaruhi kita. "

"saya tidak paham, ayah" tanggap anaknya begitu bingung.
"begini, kita harus tetap mempertahnkan jeruk agar tetap bemutu, bukan? Dan, kau tahu betul bahwa angin akan meniup serbuk sari dari bunga- bunga jeruk dan membawa kemana- mana. Angin tidak pilih- pilih anakku. Sewaktu ia berhembus dibawanya sebuk sari kita, juga serbuk sari lain sepanjang perjalanan. Dan serbuk- saerbuk sari itu akan . . ."

"saya paham, ayah! Serbuk- serbuk sari itu akan melakukan penyerbukan silang, dan, cepat atau lambat, jeruk- jeruk kita juga akan terpengaruh!" ujar si anak dengan penuh semangat.

"ya. Jadi, supaya kita bisa mempertahankan jeruk bermutu tinggi, jeruk- jeruk tetangga kita juga harus bermutu baik."

1 komentar:

  1. Himpitan ekonomi di zaman sekarang benar benar memusingkan kepala, tetapi anda jangan berputus asa. Ada cara jitu untuk mendapatkan uang lewat bisnis online, mari daftar dan aktifasi di http://kerjacopaslegowo.blogspot.co.id sudah banyak yg membuktikannya

    BalasHapus